Menurutnya, hasil pemeriksaan sementara ledakan terjadi di lubang tambang tersebut akibat tingginya gas metan bertemu percikan api.
Dia mengatakan, api muncul dari percikan muncul dari alat untuk Jack Hammer atau alat yang merontokkan batu bara di dalam lubang. Akibatnya, 10 pekerja meninggal dunia dan empat orang mengalami luka-luka.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menegaskan, seluruh tambang ilegal yang ada di provinsi tersebut mengurus seluruh perizinan agar dapat beroperasi. Bagi yang sudah berizin supaya tertib menjalankan operasi di lokasi yang tepat dan jangan keluar dari zona yang ada.
"Kami lakukan sosialisasi lalu patroli untuk memeriksa perizinan tambang dan jika masih tetap melakukan pelanggaran akan ditindak secara tegas," ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait