3. Harus pandai mengaji
Semua umat muslim memang sudah sepatutnya pandai mengaji. Hal tersebut harus ditanamkan sedari kecil supaya semua umat muslim mengetahui apa saja kewajiban yang harus dilaksanakan.
Tidak semua umat muslim pandai mengaji, banyak faktor yang menjadi penghambat membuat mereka tidak pandai mengaji. Namun, bagi warga Padang, semua perempuan wajib pandai mengaji.
Sebagian besar masyarakat Padang, dari kecil sudah diserahkan oleh orang tua masing-masing ke tempat mengaji, seperti Masjid, Mushola atau sekolah agama.
Biasanya mereka akan belajar mengaji setelah sekolah usai. Mereka diajarkan mengaji dari masih belia hingga dewasa. Rata-rata, cewek di Padang telah khatam Al-Qur'an sebelum melanjutkan ke sekolah menengah.
4. Sifat sopan santun
Cewek di Padang harus memiliki sifat dasar seperti sopan santun serta lemah lembut. Sifat tersebut menjadi nilai tambahan bagi masyarakat setempat.
Banyak masyarakat luar beranggapan perempuan Padang salah satu calon menantu idaman karena dari tutur kata dan perbuatannya yang baik dan tidak akan seenaknya pada orang lain.
Padahal sebetulnya, sifat ini dasar yang harus dimiliki oleh siapapun tidak hanya cewek di Padang saja karena jika memiliki tutur kata yang baik serta sopan santun, para lelaki pasti tertarik.
Bagi masyarakat Minang, jika terdapat perempuan yang tidak memiliki sifat sopan santun, bisa memmbuat malu kaum atau sukunya.
Sehingga, perempuan di Padang akan menjaga nama baik sukunya dengan cara bersikap sopan dan santun.
Di ranah Minang, mereka beranggapan perempuan mudah untuk membuat para hati lelaki jatuh cinta dan mempunyai rasa kerinduan begitu mendalam terhadapnya.
5. Perjodohan
Cewek padang identik dengan perjodohan. Bahkan, kisah soal perjodohan pernah diangkat dalam roman Siti Nurbaya karya Marah Rusli, sastrawan Indonesia angkatan Balai Pustaka.
Itulah mitos cewek Padang yang paling sering didengar di masyarakat. Para lelaki yang penasaran, bisa mencari calon istri dari Ranah Minang.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait