Ilustrasi kopi (Sindo)

Namun, kata dia, budidaya kopi di Sumbar sempat turun saat pandemi Covid-19. Namun, saat ini kopi sudah menggeliat lagi dan kedai-kedai kopi kembali ramai.

"Dulu kopi yang dikembangkan petani lebih banyak robusta, namun dalam beberapa tahun terakhir mulai beralih ke arabika karena kualitas yang baik dan memenuhi standar ekspor," katanya.

Menurutnya, daerah yang akan dikembangkan kopi arabika adalah Kabupaten Agam, Tanah datar, Pasaman dan Limapuluh Kota.

"Kopi arabika sedapat mungkin ditanam di daerah dengan ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut karena akan mempengaruhi kualitas rasa," katanya.

Gusnadi menyebutkan total produksi kopi di Sumbar untuk arabika telah mencapai 6.000 ton dan robusta 9.000 ton per tahun.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network