JAKARTA, iNews.id - Pemerintah memperluas dan meperketat perjalanan mudik masyarakat. Hal ini dilakukan karena pemerintah Indonesia belajar dari kasus India.
"Karena pemerintah belajar dari kasus India yang mengalami masa pandemi covid periode kedua. Bayangkan dalam satu hari saja India mengalami kenaikan kasus 295.041 dan kematian 2022 dalam satu hari," kata Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman di akun dalam Instagram @fadjroelrachman, Jumat (23/4/2021).
Bahaya, Warga Sumbar Dilarang Ngabuburit di Jalur Kereta Api
"Jadi pemerintah belajar dari kasus india," lanjutnya.
Fadjroel menambahkan, satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19 kembali mengeluarkan aturan tambahan yang memperketat perjalanan masyarakat sebelum dan sesudah periode pelarangan mudik. Tujuannya untuk mencegah pelonjakan kasus positif virus corona.
Sandiaga Uno Minta 19 Kabupaten Kota di Sumbar Punya Ikon Pariwisata Masing-Masing
Pengetatan perjalanan orang menjelang Idulfitri 1442 Hijriah setidaknya terbagi dalam tiga. Pertama, pengetatan pasca larangan mudik yang mulai diberlakukan sejak 22 April hingga 5 Mei 2021. Lalu, larangan mudik yang berlaku pada 6-17 Mei 2021.
Kemudian, pengetatan pasca larangan mudik yang berlaku pada 18-24 Mei 2021.
Cegah Pemudik, Polda Sumbar Dirikan 10 Posko dari Jalur Utama hingga Jalan Tikus
"Jadi ada tiga tahapannya. Pengetatan pra larangan mudik, larangan mudik, dan pasca larangan mudik," kata Fadjroel.
Seperti diketahui, kasus positif Covid-19 di India melonjak tajam. Penambahan kasus infeksi harian mencapai rekor tertinggi pada Kamis (22/4/2021), bukan hanya di negara itu, tapi di dunia, yakni 314.835 penderita baru.
Angka tersebut melampaui rekor tertinggi di dunia sebelumnya yang pecah di Amerika Serikat pada Januari 2021 yakni 297.430 orang.
Media sosial negara itu yang biasanya ramai dengan foto-foto viral yang nakal, meme lucu, atau lelucon politik, berubah menjadi jeritan minta tolong
Editor: Nur Ichsan Yuniarto