Intip Rumah Sederhana Tempat Lahir Mohammad Natsir, Pahlawan Nasional dari Solok
SOLOK, iNews.id - Mohammad Natsir merupakan satu di antara pahlawan nasional. Dia lahir di Alahan Panjang, Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada 17 Juli 1908.
Moh Natsir memiliki gelar Datuk Sinaro Panjang. Dia menjadi Perdana Menteri Kelima Republik Indonesia. Dia juga pendiri sekaligus pemimpin partai politik Masyumi dan seorang tokoh Islam terkemuka di Indonesia.
Rumah kelahiran Buya M Natsir terletak di pinggir jembatan berukir, dekat pasar tradisional Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Bangunan rumah didominasi warna kuning yang cukup mencolok.
"Di rumah inilah Bapak Mohammad Natsir dilahirkan. Tepatnya pada tanggal 17 Juli 1908 dari pasangan Bapak Idris Sutan Saripado dengan istrinya Khadijah," ujar Tuti Murniati (69) salah satu cucu sahabat orang tua Buya M Natsir, sekaligus pemilik rumah kelahiran pahlawan nasional tersebut, Jumat (5/8/2022).
Tuti menjelaskan, berdasarkan cerita dari neneknya bernama Siti Zahara, kakeknya bernama Kamal Sutan Rajo Ameh berteman baik dengan orang tua Buya M Natsir yang sebelumnya berasal dari Bukittinggi.
"Mereka sama-sama sebagai pedagang, yakni berdagang rempah-rempah seperti cengkeh, pala dan lainnya yang dijual ke daerah Bukittinggi, Payakumbuh dan Painan," katanya.
Suatu ketika, orang tua dari Buya M Natsir menyampaikan suatu pesan dia dan istrinya ingin pindah ke Alahan Panjang karena tidak betah tinggal di Bukittinggi akibat penganiayaan yang dilakukan penjajah Belanda.
"Kakek kami pun menyambut baik kedatangan beliau dan istrinya, karena anak kakek banyak yang hidup dirantau. Mereka pun tinggal bersama di rumah ini," ucapnya.
Setelah beberapa tahun pasangan suami istri itu tinggal di Alahan Panjang, lahirlah anak mereka yang diberi nama Mohammad Natsir, tepatnya pada tanggal 17 Juli 1908 di rumah sederhana itu.
Seiring berjalannya waktu, ketika umur M Natsir sekitar 5-6 tahun, Nagari Alahan Panjang dinyatakan dalam keadaan genting atau darurat. Pemerintah setempat mengumumkan agar masyarakat segera meninggalkan rumah untuk pergi menyelamatkan diri ke bukit-bukit.
"Karena terdapat kabar penjajah Belanda akan melakukan serangan bom di Nagari Alahan Panjang," katanya.
Editor: Donald Karouw