Meneladani Nabi Syam'un Al-Ghazi Berkekuatan Super, Kisah Samson yang Sesungguhnya
Gagal dengan rencana pertama, orang kafir menyusun rencana lainnya, yakni Syam’un diikat dengan rantai besi. Namun, dengan sekali hentakan Syam’un pun dapat menghancurkan rantai tersebut.
Karena penasaran, sang istri akhirnya bertanya kepada Syam’un, “Kamu ini kan manusia, pasti suatu saat mati juga. Tapi apa dan bagaimana kelemahanmu?”
“Kelemahanku sebenarnya rambutku sendiri,” jawab Syam’un.
Lalu, pada suatu malam saat orang tidur, istri Syam’un memotong rambut suaminya yang panjang kemudian diikatkan ke badan Syam’un. Berhasil, esoknya Syam’un benar-benar tidak bisa bergerak. Kabar ini segera diumumkan kepada semua orang, Syam'un sudah terjerat. Kemudian, Syam’un yang sudah tidak berdaya dibawa menuju sebuah gedung untuk dieksekusi mati.
Pada saat itulah, Allah SWT kemudian menurunkan Malaikat Jibril untuk membantu Syam’un.
“Apa permintaanmu pada Allah?” tanya Malaikat Jibril kepada Syam’un.
Kemudian dijawab Syam’un, “Aku minta hanya satu, kekuatan dari Allah! Bismillah. La haula wa laa quwwata illaa billah!
Seketika itu juga, tiang-tiang yang menyangga gedung menjadi ambruk, seluruh gedung pun runtuh menimpa semua orang kafir, termasuk istri Syam’un hingga mereka semua meninggal.
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan kisah ini kepada para sahabat, salah satu dari mereka ada yang bertanya, “Ya Rasulullah! Berapa tahun dia berperang melawan orang kafir?”
“80 tahun,” jawab nabi.
“Lalu, berapa besar pahalanya orang ini?” tanya sahabat kembali.
Sebelum dijawab Nabi, Allah menurunkan jawaban yang terdapat pada surah Al-Qadr. Innaa Anzalnaahu fii Lailatil Qadr....”
Ibnu Katsir menerangkan,
Berkaitan dengan Surat Al Qadar yang dihubungkan dengan kisah Syam'un.
Editor: Donald Karouw