Mengenal Manatiang Piriang, Keahlian Unik Pramusaji di Rumah Makan Padang
PADANG, iNews.id - Siapa yang tak pernah makan di rumah makan Padang? Jika mengunjungi rumah makan khas Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Anda tidak hanya disajikan makanan dengan cita rasa luar bisa. Namun, ada keahlian pramusajinya yang bisa membawa belasan piring.
Keahlian itu disebut manatiang piriang. Pramusaji di rumah makan Padang wajib bisa membawa piring berisikan lauk pauk dan sayur yang siap mengisi perut kosong pelanggannya. Piring-piring itu dibawa menggunakan dua tangan tanpa nampan atau trolly.
Keterampilan yang harus dimiliki oleh para pelayan rumah makan padang ini dibutuhkan agar dapat dengan cepat dan cekatan melayani tamu.
Tapi tahukah Anda jika butuh dua hingga tiga tahun untuk mempelajari keahlian manatiang piriang. Hal ini dikatakan Edi (38), salah seorang pramusaji di Rumah Makan Simpang Raya sekitar kawasan Taman Jam Gadang Pasar Atas, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Edi butuh waktu tiga tahun untuk bisa mempunyai keahlian manatiang piriang. Saat belajar awalnya hanya mampu membawa lima piring berdiameter sekitar 15 sentimeter, lalu besoknya ditambah beberapa piring lagi, begitu seterusnya.
Saat belajar, Edi mengaku sering piringnya jatuh. Konsekuensinya, dia harus membayar piring yang pecah. Setelah terampil, dia bisa membawa 20 hingga 25 piring di lengan kiri dan tiga piring di kanan, sehingga total bisa membawa 28 piring sekaligus.
Namun, manatiang piriang kini mulai langka karena sebagian besar rumah makan padang menggantinya dengan membawa piring pakai gerobak.
Manatiang Piriang adalah kata kerja yang berarti mengangkat piring. Pekerjaan ini biasa dilakukan oleh laki-laki pada acara-acara adat saat menjamu makan.
Cara penyajian unik seperti ini sudah berlangsung sejak lama. Rumah makan padang pada dasarnya restoran cepat saji khas Indonesia, sehingga pelayan restoran dituntut menyajikan banyak jenis masakan dalam waktu cepat.
Meski cara penyajiannya ditumpuk, makanan yang disajikan dijamin higienis karena bagian bawah piring yang bisa saja menyentuh makanan dalam keadaan bersih.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto