Profil Biodata Azyumardi Azra
Dilansir dari laman uinbanten.ac.id, nama Azyumardi Azra cukup puitis berarti "Permata Hijau". Dalam keluarga, Azyumardi biasa dipanggil Edy atau Mardi. Almarhum merupakan anak ketiga dari enam bersaudara.
Azyumardi merupakan putera dari pasangan Azikar dan Ramlah. Ayahnya berprofesi sebagai tukang kayu dan pedagang kopra sementara ibunya merupakan guru agama.
Azyumardi mempunyai dua kakak perempuan bernama Ra’azni dan Azriati. Azyumardi juga punya dua adik pria dan satu adik perempuan.
Ketua Dewan Pers periode 2022 - 2025 itu dibesarkan oleh orang tua yang sadar pentingnya pendidikan. Meski kondisi keluarganya sulit, ayahnya ingin anak-anaknya bisa sekolah.
Perkenalan Azyumardi dengan dunia pendidikan berawal dari kata-kata yang terpampang di badan bus dan di belakang truk. Dia belajar membaca dari judul-judul berita pada robekan kertas koran bekas dan majalah bungkusan.
Ayahnya pun setia menemaninya saat dia baru belajar mengeja kata di badan bus yang setiap hari melintas di depan rumahnya.
Pendidikan Azyumardi dimulai pada Tahun 1963. Saat itu dia masuk sekolah dasar yang berada dekat dengan rumahnya. Sekolah tersebut bernama SD Negeri 01 Lubuk Alung.
Di masa SD ini, Azyumardi memulai kecintaannya pada buku. Azyumardi kerap meminjam buku di perpustakaan sekolah dan membawanya pulang ke rumah. Buku kesukaan Azyumardi antara lain; Salah Asuhan karya Abdoel Moeis, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk, karya Hamka.
Dan juga buku cerita klasik seperti Sekali Tepuk Tujuh Nyawa, Musang Berjanggut, dan karya-karya Taguan Marjo.
Meski sebenarnya buku-buku tersebut bukan ditujukan buat anak-anak. Cerita di dalamnya yang membuat munculnya kesadaran sosial dalam diri Azyumardi.
Editor: Kastolani Marzuki