Puluhan Babi Mati Mendadak di Agam Sumbar, Diduga Terpapar Virus Flu Afrika
Sebelumnya di Kabupaten Pasaman Barat juga dilaporkan puluhan babi mati secara mendadak pada 2020. Pada 2019, Kementerian Pertanian menyatakan Indonesia dalam siaga satu menghadapi virus ASF. Berbagai langkah disiapkan dengan melibatkan para pihak dalam upaya mencegah dan penanganannya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Agam Farid Muslim menambahkan, kematian babi secara mendadak belum bisa dipastikan terpapar virus ASF karena perlu uji laboratorium terhadap sampel organ tubuhnya.
"Kami belum dapat memastikan apakah babi itu terpapar ASF," katanya.
Tanda-tanda klinis ASF berupa kemerahan di bagian perut, dada, scrotum, diare berdarah, berkumpul bersama dan kemerahan pada telinga, demam (41 derajat celsius), konjungtivitis, anoreksia, ataksia, paresis, kejang, kadang-kadang muntah, diare atau sembelit. ASF dapat menyebar melalui kontak langsung, serangga, pakaian, peralatan peternakan, kendaraan dan lainnya.
Editor: Donald Karouw