Tempat Hunting Foto di Bukittinggi Sumatera Barat
Lembah Ngarai Sianok adalah salah satu tempat hunting foto yang sering diburu oleh wisatawan yang datang dari luar kota dan mancanegara. Lembah yang memiliki panjang 15 kilometer dengan kedalaman 100 meter dan lebar 200 meter ini terletak Taman Panorama, Kayu Kubu, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi.
Menyajikan pemandangan hamparan lembah dan keindahan alam yang hijau,berfoto disini membuat koleksi foto kamu akan estetik dan memberi kesan segar. Selain itu udara yang sejuk membuat pengunjung betah berlama-lama di sini.
Taman margasatwa yang terletak di Jl. Cindua Mato, Benteng Ps. Atas, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi sangat cocok untuk kamu kunjungi jika tujuan kamu adalah berwisata sambil hunting foto.
Hampir setiap sudut dari kebun binatang ini bisa kamu jadikan spot foto yang unik. Selain bisa berfoto dengat satwa-satwa langka dan unik,tempat ini juga menyajikan spot foto dengan berbagai pemandangan uni.
Selain itu tempt ini juga berhubungan dengan benteng Fort De Kock yang dihubungkan di jembatan.
Banyak penunjung yang berfoto di jembatan ini karena menampilkan kota Bukittinggi dari ketinggian. Selain itu spot paling favorit yang dipakai adalah taman burung,lokasinya yang indah dan dilengkapi jembatan yang disamping kiri dan kanan terdapat ornament relief tebing membuat suasana ini banyak dimanfaatkan sebagai hunting foto oleh pengunjung

Tempat yang berhubungan dengan Taman Margasatwa Dan Budaya Kinantan ini memiliki daya tarik tersendiri dimata wisatawan. Tempat sebagai saksi bisu perjuangan dalam melawan Belanda ini meyimpan banyak bangunan yang memiliki ciri khas tersendiri yang sering kli dijadikan spot foto oleh pengunjung. Bangunan dan berbagai peralatan dalam benteng ini bisa kamu jadikan sebagai tempat hunting foto. Bangunan yang masih bercirikan Belanda juga unik untuk dijadikan background dalam foto-foto estetik Kamu
Itu tadi daftar 5 tempat hunting foto di Bukitiinggi, Sumatera Barat yang bisa kamu kunjungi untuk hunting foto keren dan hits tentunya.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto