Warga dan petani setempat, Win Choto (58) yang turut dibantu puluhan mahasiswa menyatakan petani setempat mengalami kerugian karena wabah hama tikus sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
"Sesuai data kelompok tani kami, daerah Kamang Magek sekitar 15 persen persawahan sudah diserang hama tikus, sementara untuk Kamang Mudiak mengalami kerugian sekitar 22 persen," katanya.
Ia mengatakan selain bantuan pengendalian hama dari pemerintah, warga dan petani setempat juga mengumpulkan peralatan manual seperti pemukul dan mesin pemotong rumput.
Lihat juga: Gery Gany si Kembar Yang Sudah Duet dari Kecil
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Follow Berita iNewsSumbar di Google News
Bagikan Artikel: