Rumah korban yang dimasuki puluhan pelajar SMK di Bukittinggi, Sumbar (Jefli Oktari/MNC Portal)

Belum sampai di masjid, Megi lalu ingat jika ponselnya tertinggal di rumah. Dia kemudian berbalik pulang untuk mengambil ponsel.

"Sesampai dirumah saya kaget dan panik karena ada puluhan pelajar dalam rumah. Dan sebagian pelajar ini berhamburan melihat saya masuk," katanya.

"Saya melihat kondisi kamar orang tua kasurnya dipijak-pijak dan ada jejak sepatu begitu juga kamar saya. Dan galon air minum jatuh berserakan, gagang pintu depan patah," kata dia.

Karena panik, Megi mengaku membangunkan Irvan yang masih tidur di lantai atas untuk memberitahu ada pelajar yang memasuki rumah. 

"Adik saya bangun dan langsung mengejar. Dan saya cek dalam dapur juga masih ada yang sembunyi dan di kamar atas serta dalam kamar mandi. Saat itu saya ngamuk dan pukul, mereka lari. Ada sekitar 40 orang sebagian dari SMKN 1 Bukittinggi," katanya.

Selanjutnya, ia bersama adiknya mengejar sampai keluar rumah dan ketemu sembunyi dekat gang SMK Pembangunan dan ia sempat memukul beberapa orang pelajar.

"Saat itu mereka lari ke dalam sekolah itu dan terkesan disembunyikan oleh guru di sana," kata dia.

Megi berharap pelaku meminta maaf dan memperbaiki kerusakan pintu yang rusak. Pihaknya tidak bakal menempuh jalur hukum karena masih merasa iba dengan para pelajar itu.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network