Kisah Profesor Padmo Melawan Takdir, Sempat Diragukan saat Selamatkan Bayi Kembar Siam
JAKARTA, iNews.id – Media sosial diramaikan dengan cuitan kehebatan seorang profesor asli Indonesia. Dia adalah Profesor Padmosantjojo, dokter ahli bedah saraf yang bertekad dan berhasil melawan takdir.
Dikisahkan, Prof Padmo yang menyelamatkan nyawa bayi kembar siam di tahun 1987. Padmo bahkan sempat diragukan bisa menyelamatkan dua bayi itu.
"Banyak orang meragukan daya hidup kembar siam pasca operasi, paling banter cuma bertahan satu atau dua tahun, tapi Profesor Padmosantjojo, dokter ahli bedah saraf, bertekad untuk "melawan" takdir itu," tulis cuitan pembuka yang ditulis warganet @FYudiWibowo4, beberapa waktu yang lalu.
Untuk menyelamatkan bayi kembar itu, Padmo harus berjuang dengan bantuan 40 dokter lainnya. Mereka berjuang dan terlibat dalam operasi paling rumit dalam sejarah kedokteran Indonesia yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumom (RSCM) Jakarta.
"Sebuah operasi saraf dempet kepala vertikal (kraniopagus), yang direncanakan selesai di atas 10 jam," cuitnya.
Operasi itu disebut rumit lantaran Prof Padmo harus memisahkan selaput otak (duramater) dan membelah pembuluh darah vena (sinus sagitalis) di otak menjadi dua bagian untuk kedua bayi tersebut.
"Jelas ini rumit dan butuh tingkat presisi tinggi. Kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal," lanjutnya.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto