Remaja Rusuh saat Demo Omnibus Law Sumbar Dibayar Rp50.000 dan Dapat Jatah Makan

PADANG, iNews.id - Puluhan remaja yang melakukan aksi ricuh saat unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law di Kantor DPRD Sumatera Barat (Sumbar) di Padang dibayar oleh aktor intelektual. Hal ini diketahui setelah polisi memeriksa remaja yang ditangkap.

"Kami terus dalami persoalan ini untuk menemukan aktor intelektualnya," kata Kapolresta Padang AKBP Imran Amir, Sabtu (10/10/2020).

Baca Juga

Polisi: Pendemo yang Rusuh di DPRD Sumbar dari Luar Padang

Imran mengatakan, remaja itu dibayar Rp50.000 per orang. Mereka juga diberi makan orang itu dan mereka memang dikondisikan untuk membuat ricuh.

"Di luar uang makan itu mereka dapat Rp50.000. Untuk korlap Rp500.000. Makan sudah disiapkan oleh pendana," kata dia.

Baca Juga

Gegara Demo, Pendapatan Trans Padang Turun Rp2 Juta Sehari

Imran melanjutkan, para remaja ini berasal dari luar daerah Kota Padang.

"Padang Pariaman, Solok, Dharmasraya, tadi turun mereka rencana melakukan aksi rusuh di Kota Padang," kata dia.

Baca Juga

Polisi Pulangkan 84 Pendemo yang Diduga Berbuat Rusuh di Padang

Lebih lanjut Imran mengatakan, puluhan remaja itu ditemukan oleh petugas dan dipastikan bukan mahasiswa melainkan pelajar dan juga pengangguran.

"Bahkan ada juga yang membawa kelewang dan bertujuan untuk menganiaya masyarakat dan petugas kepolisian yang mengawal aksi," katanya.

Sementara itu 84 remaja yang ditahan dalam aksi unjuk rasa pada Kamis (8/10/2020) saat ini sebagian sudah dipulangkan setelah pihaknya berkomunikasi dengan sekolah dan orang tua para remaja.

"Untuk yang terkait dengan tindak pidana maka kita akan proses sesuai aturan," kata dia.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto