Masyarakat Minangkabau, Penganut Matrilineal Terbesar di Dunia
Konon, nenek moyang suku Minangkabau terdiri dari sekelompok manusia yang telah mendiami daerah selingkar (Bukit Barisan) gunung Merapi.
Masyarakat Minangkabau menganut adat Matrilineal yang sampai kini dikatakan ‘adat yang tak lapuk kena hujan dan yang tak lekang kena panas’.
Diperkuat dengan Ajaran Islam
Perkembangnya dan masuknya ajaran Islam menjadi salah satu alasan bertahannya adat matrilinial di Minangkabau. Pasalnya, agama Islam tidak menentang seorang pria memuliakan kaum perempuan atau ibu.
Bahkan dalam ajaran Islam, Rasullullah memerintahkan seorang anak untuk menghormati ibu.
Saat itu, seseorang datang kepada Rasululullah saw dan bertanya kepada siapa dirinya harus berbakti.
"Wahai Rasulullah, kepada siapa aku harus berbakti pertama kali? Rasulullah saw pun menjawab, "Ibumu!". "Kemudian siapa lagi?" Rasulullah saw menjawab, "Ibumu!" Orang tersebut bertanya kembali, "Kemudian siapa lagi?" Beliau menjawab, "Ibumu" Orang tersebut masih bertanya, "Kemudian siapa lagi?" Rasulullah saw pun menjawab, "Kemudian ayahmu" (H.R. Bukhari no.5971 dan Muslim no. 2548).
Editor: Nur Ichsan Yuniarto